Anak Tiba-Tiba Demam? Bisa Jadi Gejala Awal Demam Berdarah, Simak Penjelasannya!

Panik. Itu reaksi pertama yang sering muncul saat anak tiba-tiba demam tinggi. Terlebih jika suhu tubuhnya melonjak cepat tanpa sebab yang jelas. Mungkin kamu langsung berpikir: “Apa ini hanya flu biasa?” atau justru muncul ketakutan lebih jauh — “Jangan-jangan demam berdarah?”

Di Indonesia, penyakit demam berdarah masih menjadi ancaman serius, terutama di musim hujan. Tak sedikit kasus berakhir fatal hanya karena keterlambatan diagnosa. Padahal, mengenali gejala awalnya bisa membuat perbedaan besar dalam penanganan dan pemulihan anak.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara ringan dan jelas bagaimana mengenali tanda-tanda awal demam berdarah pada anak, apa saja yang harus diperhatikan, serta langkah pencegahan dan penanganan yang bisa kamu lakukan dari rumah.

Apa Itu Demam Berdarah? Penjelasan Singkat untuk Orang Tua

Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini sangat cepat menyebar di wilayah tropis seperti Indonesia, terutama saat musim hujan karena genangan air menjadi tempat favorit nyamuk berkembang biak.

Virus ini menyerang sistem peredaran darah dan menyebabkan penurunan jumlah trombosit yang drastis, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Karena itulah, penting bagi kita untuk mengenali gejala awal demam berdarah, khususnya pada anak-anak yang lebih rentan terhadap komplikasi.

Gejala Awal Demam Berdarah pada Anak yang Sering Diabaikan

Sebagian besar orang tua hanya mengenal demam tinggi sebagai tanda utama DBD. Padahal, ada beberapa gejala lain yang muncul bersamaan atau bahkan lebih dulu, seperti:

1. Demam Tinggi Mendadak

Suhu tubuh anak bisa mencapai 39–41°C dan muncul secara tiba-tiba. Tidak seperti flu biasa, demam ini tidak diiringi batuk atau pilek yang mencolok.

2. Nafsu Makan Menurun

Anak tampak lemas, malas makan, dan mengeluh tidak enak badan. Ini bisa terjadi karena tubuh mulai bereaksi terhadap virus dengue.

3. Nyeri di Belakang Mata dan Sendi

Walau sulit diidentifikasi pada anak kecil, anak bisa mengeluh sakit kepala, pegal, atau sakit di bagian belakang mata.

4. Ruam atau Bintik Merah

Setelah beberapa hari demam, bisa muncul ruam atau bintik merah di kulit akibat pecahnya pembuluh darah kecil.

5. Mimisan atau Gusi Berdarah

Ini gejala yang mengindikasikan penurunan trombosit. Segera periksa ke dokter bila melihat tanda ini!

Perbedaan Demam Berdarah vs Demam Biasa: Jangan Sampai Keliru!

Banyak orang tua terkecoh karena gejalanya mirip dengan flu atau infeksi virus lainnya. Berikut ini perbandingan sederhana:

GejalaDemam BiasaDemam Berdarah
DemamBertahapMendadak, sangat tinggi
Batuk/PilekUmumJarang
Nafsu makanSedikit menurunMenurun drastis
Bintik merahJarangSering muncul di hari ke-3
Gusi/mimisanTidak adaMungkin terjadi
Sakit kepala/sendiRinganParah dan menyebar

Langkah yang Harus Dilakukan Orang Tua Saat Mencurigai DBD

Jangan menunggu gejala memburuk. Jika anak menunjukkan ciri-ciri yang mengarah pada demam berdarah, lakukan langkah berikut:

  • Periksa suhu tubuh setiap 4 jam.
  • Berikan cairan lebih banyak: Air putih, jus, dan cairan elektrolit bisa membantu mencegah dehidrasi.
  • Pantau urine: Apakah anak masih buang air kecil seperti biasa.
  • Segera ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan laboratorium, terutama cek trombosit dan hematokrit.

Pencegahan Demam Berdarah: Bukan Sekadar Obat Nyamuk!

Mencegah demam berdarah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Langkah-langkah sederhana ini bisa sangat membantu:

  • Lakukan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang tempat penampungan air.
  • Gunakan lotion anti nyamuk khusus anak-anak, terutama saat bermain di luar.
  • Pasang kelambu atau kasa nyamuk di jendela kamar anak.
  • Bersihkan lingkungan sekitar rumah dari genangan air yang tidak terlihat seperti tutup botol atau kaleng bekas.

Kesimpulan

Demam berdarah bukan penyakit yang bisa dianggap enteng, terutama bila menyerang anak-anak. Demam tinggi mendadak tanpa gejala flu yang jelas patut dicurigai sebagai gejala awal DBD. Deteksi dini, pemberian cairan cukup, dan pemeriksaan laboratorium bisa menyelamatkan nyawa.

Jangan abaikan intuisi sebagai orang tua. Jika anak tampak tidak seperti biasanya dan demam tak kunjung turun, segera ambil tindakan. Lebih baik waspada daripada menyesal, bukan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *