Mengenal Sinusitis dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

Buat kamu yang sering mengalami hidung tersumbat berkepanjangan atau nyeri di sekitar wajah, bisa jadi itu bukan pilek biasa tapi tanda sinusitis. Kondisi ini cukup sering terjadi dan bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Meskipun terlihat ringan, sinusitis bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari karena membuat pernapasan tidak nyaman dan kepala terasa berat.
Apa Itu Sinusitis
Secara sederhana, sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan pada dinding sinus, yaitu rongga kecil berisi udara yang berada di sekitar hidung, pipi, dan dahi. Sinus berfungsi untuk menjaga kelembapan udara yang kita hirup dan membantu menyaring kotoran serta debu. Tapi kalau salurannya tersumbat, lendir bisa menumpuk dan menjadi tempat berkembangnya bakteri atau virus.
Sinusitis bisa muncul secara tiba-tiba atau berlangsung lama. Kalau berlangsung singkat, biasanya disebut sinusitis akut. Tapi kalau sudah bertahan lebih dari 12 minggu meski sudah diobati, maka disebut sinusitis kronis. Keduanya punya gejala yang mirip, hanya berbeda dari lamanya berlangsung.
Penyebab Sinusitis
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan sinusitis, dan sebagian besar berawal dari infeksi saluran pernapasan. Pilek yang tidak sembuh-sembuh bisa menyebabkan lendir menumpuk di sinus dan memicu peradangan. Infeksi virus adalah penyebab paling umum, tapi bakteri atau jamur juga bisa jadi pemicunya, terutama pada orang dengan daya tahan tubuh rendah.
Alergi juga bisa memicu sinusitis, terutama jika kamu sering terpapar debu, serbuk bunga, atau bulu hewan. Reaksi alergi bisa menyebabkan pembengkakan di saluran hidung dan menghambat aliran udara ke sinus. Selain itu, polusi udara, asap rokok, dan perubahan cuaca ekstrem juga bisa memperparah kondisi ini.
Beberapa orang memiliki faktor anatomis seperti tulang hidung bengkok (deviasi septum) atau polip hidung yang membuat sinus sulit mengalirkan lendir dengan baik. Kondisi ini meningkatkan risiko sinusitis kambuh berulang kali.
Baca Juga: Penyakit Campak yang Masih Jadi Ancaman Kesehatan
Gejala Sinusitis yang Sering Terjadi
Gejala sinusitis sering kali mirip dengan pilek biasa, tapi berlangsung lebih lama dan terasa lebih berat.
Hidung Tersumbat dan Lendir Kental
Gejala paling khas dari sinusitis adalah hidung yang tersumbat dan mengeluarkan lendir kental berwarna kuning atau kehijauan. Kadang lendir bisa menetes ke tenggorokan dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Nyeri di Wajah dan Kepala
Peradangan di sinus bisa menyebabkan tekanan dan rasa nyeri di sekitar mata, pipi, dahi, dan rahang. Rasa nyerinya bisa bertambah parah saat kamu menunduk atau berbaring. Inilah alasan kenapa penderita sinusitis sering mengeluhkan sakit kepala yang tidak kunjung hilang.
Indra Penciuman Menurun
Sinusitis juga bisa membuat kemampuan mencium aroma berkurang karena saluran hidung yang tersumbat. Makanan pun terasa hambar dan nafsu makan bisa ikut menurun.
Batuk dan Tenggorokan Kering
Ketika lendir dari sinus mengalir ke tenggorokan, hal itu bisa menyebabkan batuk terus-menerus, terutama di malam hari. Batuk ini biasanya kering dan terasa mengganggu tidur.
Demam dan Kelelahan
Pada beberapa kasus, sinusitis disertai demam ringan dan tubuh terasa lemas. Ini karena tubuh sedang berusaha melawan infeksi yang terjadi di area sinus.
Baca Juga: Penyakit Kolesterol dan Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat
Jenis-Jenis Sinusitis
Meskipun sama-sama menyebabkan hidung tersumbat dan nyeri wajah, sinusitis dibedakan berdasarkan penyebab dan durasinya.
Sinusitis Akut
Jenis sinusitis ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan berlangsung selama 1–4 minggu. Gejalanya meliputi hidung tersumbat, nyeri wajah, dan lendir berwarna. Dengan perawatan sederhana seperti istirahat cukup dan minum air putih, sinusitis akut biasanya bisa sembuh sendiri.
Sinusitis Subakut
Kalau peradangannya bertahan lebih lama, antara 4 hingga 12 minggu, maka disebut sinusitis subakut. Biasanya terjadi karena infeksi bakteri atau komplikasi dari pilek yang tidak sembuh sempurna.
Sinusitis Kronis
Sinusitis kronis berlangsung lebih dari 12 minggu dan bisa kambuh berulang. Kondisi ini sering dikaitkan dengan alergi, polip hidung, atau gangguan sistem imun. Biasanya perlu penanganan medis yang lebih serius agar tidak menimbulkan komplikasi seperti infeksi telinga atau bahkan gangguan pernapasan.
Baca Juga: Mengenal Khasiat Kangkung Sehat
Cara Mendiagnosis Sinusitis
Untuk memastikan apakah seseorang menderita sinusitis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat bagian dalam hidung menggunakan alat endoskop kecil. Dokter juga bisa melakukan tes pencitraan seperti CT scan untuk melihat kondisi sinus secara lebih detail dan mendeteksi adanya sumbatan atau pembengkakan.
Tes alergi juga bisa dilakukan jika dicurigai bahwa penyebab sinusitis adalah reaksi alergi. Dalam kasus tertentu, dokter bisa mengambil sampel lendir dari hidung untuk mengetahui jenis bakteri atau jamur penyebab infeksi agar pengobatan lebih tepat.
Baca Juga: Manfaat Konsumsi Bayam untuk Kesehatan Sehari-hari
Pengobatan Sinusitis
Pengobatan sinusitis tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Jika disebabkan oleh virus, biasanya tidak memerlukan antibiotik karena bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Tapi kalau disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membantu memulihkan infeksi.
Obat Pereda Gejala
Obat dekongestan bisa membantu mengurangi pembengkakan di saluran hidung sehingga kamu bisa bernapas lebih lega. Selain itu, obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala dan nyeri di wajah.
Semprotan hidung yang mengandung saline atau larutan garam juga efektif membersihkan lendir dan melembapkan saluran hidung. Ini adalah cara sederhana namun ampuh untuk membantu mempercepat pemulihan sinusitis.
Terapi Uap dan Kompres Hangat
Menghirup uap air hangat bisa membantu melancarkan aliran udara di sinus dan mengurangi rasa sesak. Kamu bisa melakukannya di rumah dengan baskom air panas dan handuk di atas kepala. Kompres hangat di area wajah juga bisa membantu meredakan tekanan akibat sinusitis.
Penanganan Sinusitis Kronis
Kalau sinusitis sudah kronis, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan tambahan seperti kortikosteroid semprot untuk mengurangi peradangan. Jika penyebabnya adalah polip atau kelainan struktur hidung, prosedur operasi kecil (sinus surgery) bisa dilakukan untuk membuka kembali saluran udara yang tersumbat.
Pencegahan Sinusitis
Mencegah sinusitis sebenarnya cukup sederhana. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah langkah pertama yang penting. Pastikan tangan selalu bersih, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan atau sebelum menyentuh wajah.
Hindari paparan asap rokok dan polusi karena bisa mengiritasi saluran pernapasan. Jika kamu punya alergi, kenali pemicunya dan hindari sebisa mungkin. Gunakan masker ketika berada di tempat berdebu atau berasap.
Menjaga kelembapan udara di ruangan juga membantu mencegah sinusitis, terutama di musim kemarau. Gunakan humidifier atau letakkan wadah air di dekat tempat tidur agar udara tidak terlalu kering.
Konsumsi air putih yang cukup setiap hari supaya lendir di dalam hidung tetap encer dan mudah dikeluarkan. Selain itu, perbanyak makan buah dan sayur yang kaya vitamin C untuk memperkuat daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang infeksi.
Dengan gaya hidup sehat dan perawatan yang tepat, sinusitis bisa dikendalikan sehingga kamu bisa bernapas lega dan beraktivitas tanpa gangguan