Mengenal Penyakit Vertigo dan Penyebabnya yang Sering Tak Disadari

Apa Itu Penyakit Vertigo
Pernah merasa dunia seperti berputar tiba-tiba padahal kamu sedang berdiri diam? Nah, kondisi itu bisa jadi tanda penyakit vertigo. Banyak orang mengira vertigo hanyalah pusing biasa, padahal keduanya berbeda. Penyakit vertigo adalah gangguan keseimbangan yang membuat penderitanya merasa seperti berputar atau lingkungan di sekitarnya bergerak, padahal sebenarnya tidak.
Kondisi ini bisa berlangsung beberapa detik, menit, bahkan sampai berjam-jam. Tergantung seberapa parah penyebabnya. Penyakit vertigo bukan sekadar rasa pusing di kepala, tapi bisa disertai gejala lain seperti mual, muntah, kehilangan keseimbangan, hingga kesulitan berdiri tegak.
Secara umum, penyakit vertigo dibagi menjadi dua jenis: vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer berasal dari gangguan pada telinga bagian dalam, sementara vertigo sentral disebabkan oleh masalah pada otak, terutama di bagian batang otak atau otak kecil yang mengatur keseimbangan tubuh.
Bedanya Vertigo dengan Pusing Biasa
Sering banget orang menyebut semua jenis pusing sebagai vertigo, padahal tidak semua pusing itu vertigo. Pada pusing biasa, kamu mungkin hanya merasa kepala ringan atau seperti mau jatuh. Tapi pada penyakit vertigo, sensasinya lebih ekstrem karena dunia terasa benar-benar berputar.
Saat serangan penyakit vertigo datang, penderita biasanya merasa sulit berdiri atau berjalan lurus. Beberapa bahkan merasa seperti terlempar atau kehilangan kendali terhadap tubuhnya sendiri. Kondisi ini tentu bikin cemas, apalagi kalau datang tiba-tiba saat sedang beraktivitas.
Selain itu, penyakit vertigo juga sering disertai gejala tambahan seperti penglihatan kabur, keringat dingin, dan kesulitan fokus. Jadi kalau kamu sering merasakan gejala seperti itu, sebaiknya jangan dianggap remeh.
Baca Juga: Penyakit Polio yang Masih Jadi Ancaman Kesehatan
Penyebab Utama Penyakit Vertigo
Gangguan pada Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam punya peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Di dalamnya ada struktur kecil bernama kanalis semisirkularis yang membantu otak mengenali posisi kepala. Saat bagian ini terganggu, bisa muncul penyakit vertigo.
Salah satu penyebab paling umum adalah BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo), yaitu vertigo yang muncul karena kristal kalsium di telinga dalam berpindah ke tempat yang salah. Akibatnya, otak menerima sinyal salah tentang posisi tubuh dan muncullah sensasi berputar.
Selain itu, infeksi telinga seperti vestibular neuritis dan labyrinthitis juga bisa menyebabkan penyakit vertigo. Infeksi ini biasanya terjadi akibat virus atau bakteri yang menyerang saraf keseimbangan, membuat kepala terasa berat dan sulit digerakkan.
Gangguan di Otak dan Sistem Saraf
Selain masalah telinga, penyakit vertigo juga bisa disebabkan oleh gangguan pada otak. Vertigo sentral misalnya, sering muncul karena adanya stroke, tumor otak, atau cedera kepala. Pada kondisi ini, pusat pengatur keseimbangan di otak tidak bisa berfungsi normal.
Migrain juga bisa memicu penyakit vertigo, terutama pada orang yang sering mengalami migrain kronis. Kondisi ini disebut migrain vestibular. Saat serangan migrain datang, penderita bisa merasa pusing hebat, penglihatan terganggu, dan bahkan sulit menahan posisi kepala tetap stabil.
Beberapa penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes juga dapat memperburuk kondisi penyakit vertigo karena memengaruhi aliran darah ke otak. Kalau suplai darah ke area keseimbangan terganggu, otak bisa memberikan sinyal yang salah tentang posisi tubuh.
Faktor Pemicu dari Gaya Hidup
Selain penyebab medis, gaya hidup juga punya peran besar dalam munculnya penyakit vertigo. Kurang tidur, stres berlebihan, dehidrasi, dan kelelahan bisa memperburuk gejala vertigo. Begitu juga dengan konsumsi alkohol atau kafein yang berlebihan karena bisa memengaruhi sistem keseimbangan tubuh.
Banyak orang juga tidak sadar bahwa posisi tidur atau gerakan kepala yang tiba-tiba bisa memicu penyakit vertigo. Misalnya saat bangun terlalu cepat dari posisi tidur atau menoleh dengan gerakan mendadak. Itulah sebabnya penderita vertigo disarankan bergerak pelan dan hati-hati.
Baca Juga: Penyakit Ginjal dan Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh
Gejala-Gejala Penyakit Vertigo yang Perlu Dikenali
Sensasi Dunia Berputar
Gejala utama penyakit vertigo tentu saja adalah rasa berputar. Penderita bisa merasa dirinya yang berputar, atau justru benda-benda di sekitar yang bergerak. Sensasi ini bisa ringan, tapi bisa juga begitu parah sampai membuat penderita tidak bisa berdiri.
Rasa berputar ini biasanya muncul mendadak dan bisa dipicu oleh perubahan posisi kepala, seperti saat berbaring, duduk, atau menoleh. Serangan penyakit vertigo juga bisa datang dalam hitungan detik atau berlangsung hingga berjam-jam, tergantung penyebabnya.
Gangguan Keseimbangan dan Koordinasi
Selain rasa berputar, penderita penyakit vertigo juga sering kehilangan keseimbangan. Mereka bisa terasa goyah saat berjalan, bahkan sulit berdiri tanpa pegangan. Dalam kasus yang lebih parah, penderita bisa jatuh karena kehilangan orientasi tubuh.
Gangguan keseimbangan ini sering diikuti oleh rasa mual dan muntah. Hal ini terjadi karena otak kebingungan menerima sinyal dari telinga dan mata. Beberapa orang juga merasa lemas setelah serangan penyakit vertigo reda.
Gejala Tambahan Lainnya
Gejala penyakit vertigo bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya. Beberapa penderita mengalami gangguan pendengaran seperti telinga berdenging (tinnitus) atau suara terasa seperti teredam. Pada kasus lain, mata bisa bergerak cepat ke arah tertentu tanpa disadari, disebut dengan nistagmus.
Selain itu, ada juga penderita yang merasa pusing setiap kali berada di tempat tinggi atau di dalam kendaraan. Sensasi ini bisa menimbulkan kecemasan berlebihan, terutama jika serangan datang di tempat umum.
Baca Juga: Penyakit Kusta yang Masih Jadi Masalah Kesehatan
Cara Mendiagnosis Penyakit Vertigo
Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Medis
Untuk memastikan seseorang menderita penyakit vertigo, dokter biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang dialami. Informasi seperti kapan vertigo muncul, berapa lama berlangsung, dan faktor pemicunya sangat membantu menentukan penyebab.
Setelah itu, dilakukan pemeriksaan fisik, terutama pada telinga dan sistem saraf. Dokter bisa melakukan tes keseimbangan, seperti Dix-Hallpike maneuver, untuk melihat apakah vertigo muncul saat kepala digerakkan ke arah tertentu. Hasil tes ini bisa membantu menentukan apakah penyakit vertigo disebabkan oleh gangguan di telinga atau di otak.
Pemeriksaan Penunjang
Jika diperlukan, dokter akan melakukan tes tambahan seperti audiometri untuk memeriksa pendengaran, atau tes pencitraan seperti MRI dan CT scan untuk melihat kondisi otak. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan apakah penyakit vertigo berkaitan dengan gangguan saraf, tumor, atau infeksi.
Tes darah juga bisa dilakukan untuk memeriksa kondisi umum tubuh, seperti kadar gula atau kolesterol yang mungkin memengaruhi aliran darah ke otak. Diagnosis yang tepat akan membantu menentukan pengobatan yang paling efektif bagi penderita penyakit vertigo.
Baca Juga: Mengenal Pentingnya Lemak Sehat
Pengobatan dan Penanganan Penyakit Vertigo
Obat-Obatan yang Umum Digunakan
Pengobatan penyakit vertigo tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi telinga, dokter bisa memberikan obat antibiotik atau antivirus. Untuk mengurangi rasa pusing, obat seperti betahistine atau meclizine sering digunakan karena bisa menenangkan sistem keseimbangan di telinga.
Pada penyakit vertigo yang disebabkan oleh migrain atau gangguan saraf, dokter bisa meresepkan obat antiinflamasi atau pereda nyeri. Kadang juga diberikan obat penenang ringan untuk membantu tubuh beristirahat dan mengurangi stres yang bisa memperparah vertigo.
Selain itu, obat antimetik seperti dimenhydrinate digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang sering menyertai penyakit vertigo. Semua obat ini sebaiknya dikonsumsi sesuai anjuran dokter agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Terapi Fisik dan Rehabilitasi
Selain obat-obatan, terapi fisik juga sangat membantu penderita penyakit vertigo, terutama untuk jenis vertigo perifer seperti BPPV. Salah satu teknik yang paling populer adalah manuver Epley, yaitu latihan khusus untuk mengembalikan posisi kristal kalsium di telinga ke tempat semula.
Latihan keseimbangan seperti vestibular rehabilitation therapy juga sering direkomendasikan. Terapi ini membantu otak beradaptasi dengan gangguan sinyal dari telinga, sehingga penderita bisa mengurangi gejala penyakit vertigo dan memperbaiki koordinasi tubuh.
Yoga, meditasi, dan latihan pernapasan juga bisa membantu karena dapat merilekskan tubuh dan mengurangi stres. Banyak penderita penyakit vertigo merasa gejalanya jauh berkurang setelah rutin melakukan aktivitas menenangkan seperti ini.
Perubahan Gaya Hidup untuk Mengurangi Gejala
Mengubah gaya hidup bisa jadi langkah penting untuk mengendalikan penyakit vertigo. Tidur cukup, makan teratur, dan minum air yang cukup sangat penting agar tubuh tidak mudah lemas. Hindari gerakan mendadak, terutama saat bangun tidur atau menoleh.
Selain itu, hindari konsumsi alkohol, kafein, dan garam berlebihan karena bisa memengaruhi tekanan cairan di telinga bagian dalam. Bagi penderita penyakit vertigo, menjaga pola makan seimbang dan rutin olahraga ringan bisa membantu memperbaiki keseimbangan tubuh.
Kalau kamu bekerja di tempat dengan banyak gerakan atau cahaya terang, usahakan istirahat sejenak saat merasa pusing. Membiarkan penyakit vertigo tanpa istirahat justru bisa memperparah kondisi dan memperlama pemulihan.
Pencegahan Penyakit Vertigo
Menjaga Kesehatan Telinga dan Otak
Karena penyakit vertigo banyak berkaitan dengan telinga dan otak, menjaga kedua organ ini jadi hal yang sangat penting. Hindari membersihkan telinga dengan cara yang salah karena bisa melukai saluran telinga atau menyebabkan infeksi.
Olahraga teratur juga membantu memperlancar sirkulasi darah ke otak, sehingga sistem keseimbangan bekerja lebih optimal. Selain itu, menjaga tekanan darah dan kadar gula tetap normal bisa membantu mencegah munculnya penyakit vertigo di kemudian hari.
Mengelola Stres dan Pola Hidup Sehat
Stres adalah salah satu pemicu utama penyakit vertigo. Saat stres, tubuh melepaskan hormon tertentu yang bisa mengganggu sistem saraf. Karena itu, penting untuk menjaga pikiran tetap tenang dengan cara relaksasi, mendengarkan musik, atau melakukan hobi yang disukai.
Mengatur jadwal tidur juga penting. Tidur yang cukup membantu otak beristirahat dan mengatur kembali sistem keseimbangan tubuh. Jika sering begadang, risiko munculnya penyakit vertigo bisa meningkat karena otak kelelahan.
Dengan gaya hidup yang seimbang, tubuh bisa lebih siap menghadapi berbagai gangguan, termasuk penyakit vertigo yang sering datang tanpa peringatan