Rahasia di Balik Penyakit Varises yang Sering Diremehkan

penyakit varises

Apa Itu Penyakit Varises

Kalau kamu pernah melihat pembuluh darah berwarna kebiruan atau keunguan yang menonjol di kaki seseorang, kemungkinan besar itu adalah penyakit varises. Kondisi ini terjadi saat katup kecil di pembuluh vena melemah, sehingga darah yang seharusnya mengalir ke jantung malah mengendap di satu area. Akibatnya, pembuluh darah jadi membengkak dan terlihat jelas di bawah kulit. Biasanya, varises muncul di kaki atau betis karena bagian ini sering menahan beban tubuh saat berdiri atau berjalan.

Penyebab Utama Terjadinya Varises

Ada banyak faktor yang bisa memicu penyakit varises. Salah satunya adalah faktor genetik. Kalau orang tua atau saudaramu punya varises, peluang kamu mengalaminya juga lebih tinggi. Selain itu, berdiri terlalu lama, kurang bergerak, obesitas, atau bahkan kehamilan juga bisa memperbesar risiko. Saat kamu terlalu lama berdiri, tekanan darah di kaki meningkat dan membuat vena bekerja lebih keras. Kalau dilakukan terus-menerus, pembuluh darah bisa kehilangan elastisitasnya dan akhirnya melebar.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Glaukoma yang Bisa Mengancam Penglihatan

Gejala yang Sering Diabaikan

Banyak orang tidak sadar kalau mereka sedang mengalami penyakit varises karena gejalanya muncul perlahan. Awalnya mungkin hanya terasa pegal di kaki, muncul sensasi berat, atau kram di malam hari. Seiring waktu, kamu bisa mulai melihat pembuluh darah menonjol, bahkan disertai rasa panas atau gatal di sekitar area yang terkena. Kadang, kulit di sekitar varises juga bisa berubah warna menjadi kecokelatan. Kalau dibiarkan, varises bisa menyebabkan luka di kulit yang sulit sembuh atau pembekuan darah.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Penyebab Mata Merah

Dampak Varises Terhadap Kesehatan

Meski kelihatannya hanya masalah penampilan, penyakit varises sebenarnya bisa berdampak serius bagi kesehatan. Darah yang tidak mengalir dengan baik bisa menyebabkan peradangan, nyeri, hingga infeksi di area sekitar vena. Dalam beberapa kasus, varises bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih parah seperti trombosis vena dalam (DVT), yaitu pembekuan darah di vena yang dalam. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa mengganggu sirkulasi darah dan memicu komplikasi serius.

Baca Juga: Perbanyak Aktivitas Fisik untuk Tubuh yang Lebih Sehat

Cara Mencegah Penyakit Varises

Kabar baiknya, penyakit varises bisa dicegah dengan gaya hidup yang lebih aktif dan sehat. Salah satu cara terbaik adalah dengan rutin berolahraga. Aktivitas seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda bisa membantu memperlancar aliran darah dan menjaga kekuatan otot kaki. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama dalam posisi yang sama, dan usahakan untuk menggerakkan kaki sesering mungkin. Menjaga berat badan ideal juga penting agar tekanan pada pembuluh darah tidak terlalu besar. Kalau kamu bekerja duduk seharian, cobalah untuk sesekali berdiri atau mengangkat kaki agar sirkulasi tetap lancar.

Baca Juga: Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Cara Sederhana dan Efektif

Pengobatan untuk Mengatasi Varises

Kalau penyakit varises sudah terlanjur muncul, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Untuk kasus ringan, dokter biasanya menyarankan perubahan gaya hidup dan penggunaan stoking kompresi. Stoking ini membantu menekan kaki agar aliran darah tetap lancar ke jantung. Untuk varises yang lebih parah, ada pilihan medis seperti terapi laser, suntik skleroterapi, atau bahkan operasi vena. Pengobatan ini bertujuan menutup atau mengangkat pembuluh darah yang rusak agar darah bisa mengalir melalui jalur yang lebih sehat.

Peran Pola Makan dalam Pencegahan Varises

Ternyata, pola makan juga berpengaruh terhadap penyakit varises. Makanan yang tinggi serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian bisa membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Kenapa ini penting? Karena sembelit bisa meningkatkan tekanan pada pembuluh darah bagian bawah tubuh. Selain itu, makanan yang kaya antioksidan seperti berry, jeruk, dan sayuran hijau bisa membantu memperkuat dinding pembuluh darah. Jangan lupa juga untuk minum cukup air agar sirkulasi darah tetap optimal.

Varises pada Wanita dan Kehamilan

Wanita cenderung lebih rentan mengalami penyakit varises, terutama saat hamil. Saat kehamilan, volume darah dalam tubuh meningkat dan tekanan pada pembuluh vena di kaki juga bertambah. Ditambah lagi, perubahan hormon membuat dinding pembuluh darah lebih mudah melebar. Karena itu, ibu hamil sering mengalami varises di kaki atau sekitar area panggul. Untungnya, dalam banyak kasus, varises kehamilan bisa hilang sendiri beberapa bulan setelah melahirkan. Namun tetap penting untuk menjaga gaya hidup aktif dan memakai stoking khusus bila disarankan dokter.

Aktivitas Ringan yang Bisa Membantu

Kamu nggak perlu olahraga berat untuk mencegah penyakit varises. Aktivitas sederhana seperti berjalan kaki 30 menit sehari atau naik tangga bisa memberikan efek besar. Yoga juga bisa membantu, terutama gerakan yang meningkatkan aliran darah ke jantung. Saat istirahat, cobalah untuk meninggikan posisi kaki di atas bantal selama beberapa menit agar darah tidak menumpuk di bawah. Kebiasaan kecil seperti ini bisa membantu mengurangi pembengkakan dan rasa tidak nyaman di kaki.

Pentingnya Mengenali Gejala Sejak Dini

Mengenali penyakit varises sejak awal bisa membuat penanganannya lebih mudah. Jangan tunggu sampai pembuluh darah menonjol atau rasa nyeri semakin parah. Kalau kamu sering merasa pegal di kaki tanpa alasan jelas, atau muncul urat biru yang makin terlihat, sebaiknya periksa ke dokter. Deteksi dini bisa mencegah komplikasi yang lebih serius dan menjaga kualitas hidup kamu tetap baik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *