Mengenal Penyakit Asam Urat dan Cara Mengendalikannya
Apa Itu Asam Urat
Banyak orang sering mendengar istilah asam urat, tapi nggak semua paham apa sebenarnya penyakit ini. Secara sederhana, asam urat adalah zat alami yang terbentuk ketika tubuh memecah purin, yaitu senyawa yang terdapat dalam makanan dan juga diproduksi oleh tubuh. Dalam kondisi normal, zat ini akan larut dalam darah dan dikeluarkan lewat urin. Namun kalau kadarnya terlalu tinggi, kristal asam urat bisa menumpuk di persendian dan menyebabkan nyeri luar biasa. Itulah yang dikenal sebagai penyakit asam urat atau gout. Biasanya penyakit ini menyerang sendi-sendi kecil seperti di jempol kaki, pergelangan, dan lutut.
Penyebab Kadar Asam Urat Tinggi
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kadar asam urat meningkat di dalam tubuh. Salah satunya adalah pola makan yang terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, makanan laut, dan minuman beralkohol. Selain itu, gaya hidup yang kurang sehat seperti kurang minum air putih, jarang olahraga, dan berat badan berlebih juga bisa memperparah kondisinya. Faktor genetik juga berperan, artinya kalau orang tua atau saudara punya riwayat asam urat, kemungkinan besar kamu juga berisiko mengalaminya. Beberapa obat seperti diuretik dan aspirin juga dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Baca Juga: Mengenal Endometriosis dan Dampaknya pada Kesehatan Wanita
Gejala-Gejala Asam Urat
Gejala asam urat biasanya muncul secara tiba-tiba dan sering menyerang di malam hari. Penderitanya akan merasakan nyeri hebat di sendi yang terasa panas, bengkak, dan memerah. Rasa sakitnya bisa bertahan selama beberapa hari bahkan minggu. Setelah itu, gejala bisa hilang sementara lalu kambuh lagi di waktu berikutnya. Jika tidak ditangani dengan baik, asam urat bisa menjadi kronis dan menyebabkan benjolan kecil berisi kristal urat di bawah kulit yang disebut tofi. Dalam jangka panjang, kristal ini juga bisa menumpuk di ginjal dan menyebabkan batu ginjal.
Baca Juga: Penyakit Kusta yang Masih Jadi Masalah Kesehatan
Faktor Risiko Penyakit Asam Urat
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko terkena asam urat. Usia dan jenis kelamin termasuk di antaranya, di mana pria cenderung lebih sering terkena dibanding wanita, terutama setelah usia 40 tahun. Wanita biasanya mulai berisiko setelah menopause karena kadar estrogen yang menurun. Orang yang menderita hipertensi, diabetes, atau penyakit ginjal kronis juga lebih mudah mengalami peningkatan kadar asam urat. Gaya hidup yang tidak aktif dan konsumsi makanan tinggi lemak turut memperburuk kondisi. Karena itu, menjaga pola hidup sehat adalah langkah penting untuk menekan risiko penyakit ini.
Baca Juga: Penyakit Polio yang Masih Jadi Ancaman Kesehatan
Perbedaan Asam Urat dan Rematik
Banyak orang mengira asam urat dan rematik itu sama, padahal keduanya berbeda. Asam urat disebabkan oleh penumpukan kristal urat di sendi, sedangkan rematik adalah penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi. Nyeri akibat asam urat biasanya muncul secara tiba-tiba dan menyerang satu sendi, terutama di kaki. Sementara pada rematik, nyeri lebih bersifat simetris dan berlangsung lebih lama. Mengetahui perbedaan ini penting supaya pengobatan bisa lebih tepat. Penggunaan obat rematik tidak akan efektif untuk mengatasi asam urat, begitu juga sebaliknya.
Baca Juga: Penyakit Ginjal dan Pentingnya Menjaga Kesehatan Tubuh
Pemeriksaan dan Diagnosis Asam Urat
Untuk memastikan seseorang mengalami asam urat, dokter biasanya melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar asam urat di tubuh. Nilai normalnya berkisar antara 3,5 hingga 7 mg/dL pada pria dan 2,5 hingga 6 mg/dL pada wanita. Selain itu, dokter bisa mengambil sampel cairan sendi untuk melihat apakah ada kristal urat di dalamnya. Pemeriksaan sinar X atau USG juga bisa dilakukan untuk melihat apakah sudah ada kerusakan pada sendi. Dengan diagnosis yang tepat, pengobatan asam urat bisa dilakukan secara efektif sebelum menimbulkan komplikasi yang lebih berat.
Pengobatan Asam Urat Secara Medis
Pengobatan asam urat biasanya bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan mencegah kambuh. Saat serangan datang, dokter biasanya akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan nyeri dan peradangan. Jika gejalanya cukup parah, obat kolkisin atau kortikosteroid bisa digunakan untuk mengurangi pembengkakan. Untuk jangka panjang, obat seperti allopurinol atau febuxostat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah agar tidak menumpuk lagi. Selain obat, penting juga untuk memperbaiki gaya hidup agar hasil pengobatan lebih optimal dan serangan gout tidak sering kambuh.
Pola Makan Sehat untuk Penderita Asam Urat
Mengatur pola makan adalah langkah penting dalam mengendalikan asam urat. Hindari makanan tinggi purin seperti hati, ginjal, kerang, sarden, dan daging merah. Gantilah dengan sumber protein yang lebih aman seperti ayam tanpa kulit, ikan air tawar, atau tahu dan tempe. Banyak minum air putih minimal dua liter sehari juga membantu melarutkan asam urat agar mudah dikeluarkan lewat urin. Konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, kiwi, dan stroberi dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Selain itu, batasi konsumsi gula dan minuman bersoda karena bisa memperburuk gejala.
Cara Alami Mengatasi Asam Urat
Selain pengobatan medis, banyak cara alami yang bisa membantu mengurangi gejala asam urat. Mengompres sendi yang nyeri dengan es batu bisa membantu meredakan pembengkakan. Mengonsumsi jahe atau kunyit yang memiliki sifat antiinflamasi juga bisa membantu mengurangi rasa sakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cuka apel dan air lemon bisa membantu menurunkan kadar asam urat jika dikonsumsi secara rutin. Namun, tetap hati-hati dalam mencoba pengobatan alami dan pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Kombinasi antara pengobatan medis dan gaya hidup sehat adalah cara terbaik untuk mengendalikan asam urat.
Pencegahan Agar Asam Urat Tidak Kambuh Lagi
Bagi penderita asam urat, menjaga agar penyakit tidak kambuh lagi adalah hal yang penting. Biasakan makan teratur dengan menu seimbang dan hindari makanan pemicu. Olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda bisa membantu menjaga berat badan ideal dan memperlancar metabolisme tubuh. Hindari stres berlebihan karena stres dapat memicu peningkatan kadar asam urat. Jangan lupa juga untuk rutin memeriksakan kadar asam urat ke dokter agar bisa dipantau dengan baik. Dengan kedisiplinan menjaga pola hidup sehat, serangan asam urat bisa dicegah dan kualitas hidup tetap terjaga